Tekan Pengangguran, Pemkab Cianjur Fasilitasi Pembiayaan Magang ke Jepang Lewat KUR PMI

Cianjur18 Dilihat
banner 468x60

detak publik. Id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur secara resmi memperkuat dukungan terhadap program magang kerja ke Jepang sebagai solusi strategis mengatasi tingginya angka pengangguran lokal. Komitmen ini diwujudkan melalui penandatanganan adendum perjanjian kerja sama tentang pemberian fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang dirangkaikan dengan pelepasan peserta magang, Kamis (9/10/2025).

Fasilitas pembiayaan melalui KUR PMI, yang bekerja sama dengan Bank BJB, bertujuan untuk memudahkan calon peserta magang mengakses modal keberangkatan tanpa terbebani biaya tinggi, menjadikan program magang ini sebagai pilihan realistis di tengah keterbatasan lapangan kerja dalam negeri.

banner 336x280

Solusi dan Daya Saing Tenaga Kerja

Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, menegaskan bahwa program magang ini bukan hanya membuka jalan rezeki, tetapi juga berfungsi sebagai investasi peningkatan daya saing tenaga kerja Cianjur.

“Program magang ini menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan di dalam negeri. Kesempatan bekerja dan belajar di luar negeri tidak hanya membuka jalan rezeki, tetapi juga meningkatkan daya saing tenaga kerja Cianjur di masa depan,” ujar Bupati Wahyu Ferdian.

Sebagai dukungan jangka panjang, Pemkab Cianjur berencana menyiapkan laboratorium bahasa di Cianjur, memungkinkan proses pelatihan intensif dan sertifikasi dilakukan secara lokal sebelum peserta diberangkatkan.

Target 700 Peserta Magang Hingga Akhir 2025

Sementara itu, Ketua Yayasan Amanat Negeri Sakura (ANS), Suhendar, menyebut program magang ke Jepang ini menjadi pilihan realistis bagi warga Cianjur. Pihaknya menargetkan total 700 peserta dapat diberangkatkan hingga akhir tahun 2025.

Hingga saat ini, sebanyak 300 peserta telah berangkat, dan 200 peserta lainnya siap menyusul dalam waktu dekat. Para calon pekerja migran ini dibekali pelatihan intensif, dengan porsi 90 persen difokuskan pada penguasaan bahasa Jepang dan 10 persen pada budaya kerja di industri Jepang.

“Kami membekali mereka pelatihan intensif agar siap menghadapi dunia industri di sana. Melalui kerja sama dengan Bank BJB, fasilitas KUR PMI akan sangat memudahkan calon pekerja migran mengakses pembiayaan tanpa beban biaya tinggi,” jelas Suhendar.

Bupati berpesan agar para peserta magang dapat menjaga nama baik keluarga, daerah, dan bangsa, serta menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda Cianjur.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *