Sidak Pasar, Polres Cianjur Temukan Takaran Minyakita Kurang dari 1 Liter dan Harga di Atas HET

Berita, Cianjur331 Dilihat
banner 468x60

CIANJUR – Polres Cianjur bersama Dinas Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskumdagin) Kabupaten Cianjur menggelar inspeksi mendadak (sidak) terhadap minyak goreng (migor) ke sejumlah pedagang di Pasar Induk Cianjur.

Sidak dilakukan untuk memastikan kesesuaian volume minyak goreng dalam kemasan dengan takaran yang tertera di label, menyusul temuan kasus penyimpangan di beberapa daerah lain.

banner 336x280

Kapolres Cianjur, AKBP Rohman Yonky Dilatha menjelaskan bahwa sidak dilakukan guna melindungi konsumen dari potensi kecurangan dalam distribusi minyak goreng.

“Kami ingin memastikan bahwa produk yang beredar di pasaran sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, baik dari segi volume maupun harga,” ujarnya.

Dalam sidak tersebut, petugas mengambil sampel minyak goreng dari beberapa pedagang yaitu merek Minya Kita dalam kemasan botol dan plastik di Cianjur disebut kemasan “bantal”.

“Setelah kami lakukan pengujian dengan menggunakan tabung tera dalam kemasan botol 1 liter terdapat selisih volume sekitar 40 mililiter dari volume yang tertera di label, yakni 1 liter,” terang Yonki kepada awak media disela-sela sidak, Rabu (12/3/2025).

Namun untuk Minyak Kita dalam kemasan plastik atau bantal 1 liter dari hasil pengujian tidak ditemukan selih dan menunjukkan kesesuaian volume pada uji takaran tabung tera.

Selain mengecek volume, tim juga memantau harga minyak goreng di pasaran. Berdasarkan hasil sidak, harga minyak goreng Minyak Kita di beberapa pedagang Pasar Induk Cianjur harganya bervariasi ada yang menjual Rp 16.000, Rp 16.500 hingga Rp 17.000. Rata-rata para pedagang menjual eceran melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan, yaitu Rp15.700 per liter.

“Memang kami masih menemukan selisih dalam takarannya tidak sesuai dengan yang tertera dalam kemasan, namun seliaih tersebut masih dalam batas wajar. Selain itu kami juga menemukan harga tidak sesuai dengan HET mulai dari Rp 500 hingga Rp 1.000 per liter. Ini kemungkinan disebabkan oleh faktor rantai distribusi yang panjang dan biaya tambahan di tingkat pedagang,” katanya.

Yonky menambahkan, untuk ketersediaan atau stok minyak goreng hingga Idul Fitri 1446 H di Kabupaten Cianjur, dipastikan aman dan tidak ada indikasi kelangkaan.

“Dari hasil pengecekan, stok migor cukup tersedia, distribusi berjalan lancar, dan tidak ada gejolak harga yang signifikan,” ungkapnya.

Sementara itu Kabid Perdagangan Diskumdagin Kabupaten Cianjur, Moelya Indraerawan mengatakan untuk ketersediaan bahan pokok lain seperti bawang putih, bawang merah, gula, cabai, telor dan daging masih aman.

“Kami terus memantau stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di seluruh pasar di Kabupaten Cianjur. Rata-rata masih tercukupi dan harga stabil bahkan pertengahan puasa ini beberapa sebagian harga bahan pokok juga sudah turun. Jadi masyarakat agar tidak khawatir terkait stok bahan pokok dan minyak goreng selama Ramadhan,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *