Hasil Tabungan Menjual Gorengan Mengantarkan Nenek Irah Naik Haji dan Menjadi Jemaah Haji Tertua Asal Cianjur

Berita, Cianjur356 Dilihat
banner 468x60

CIANJUR – Sempat tertunda beberapa tahun akhirnya doa Irah untuk bisa menunaikan ibadah haji akhirnya terwujud. Irah sangat bersyukur akhirnya mendapat kesempatan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Usianya sudah mencapai 96 tahun. Di usianya yang hampir seabad itu semangat Nenek Irah untuk menunaikan ibadah haji tidak pernah pudar. Nenek asal Desa Sindangresmi, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, tercatat menjadi calon haji tertua asal Cianjur tahun 2025.

banner 336x280

Meski usianya telah senja, kehidupan Nenek Irah tetap menjalani aktivitas harian secara mandiri. Ia terbiasa berjualan gorengan depan rumahnya. Bahkan uang untuk menunaikan ibadah haji juga hasil dari menabung dengan menyisihkan hasil keuntungan jualan gorengan bertahun-tahun dan ditambah hasil menjual tanahnya.

Keberangkatan Nenek Irah dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci bersama sang besan, Odah, yang juga Sudah renta berusia 93 tahun, dalam kelompok terbang (kloter) JKS 25.

Sebelumnya mereka berdua akan berangkat tahun 2019, namun sempat tertunda akibat adanyaa apandemi COVID-19. Kini, setelah menanti bertahun-tahun, impian Nenek Irah untuk menunaikan ibadah haji akhirnya terwujud.

Berbagai persiapan telah dijalani oleh Nenek Irah, mulai dari kelengkapan administrasi, pelunasan biaya haji, hingga menjaga kondisi kesehatan.

Nenek Irah akhirnya dinyatakan sehat dan siap berangkat. Meski usianya telah lanjut Nenek Irah tetap semangat mengikuti seluruh tahapan pembinaan, termasuk bimbingan manasik, teknis, dan kesehatan, sebagai syarat kesiapan calon jemaah haji dan dinyatakan lolos.

Sementara cucu Nenek Irah, Suhendar Al Asnawi, mengatakan neneknya sejak usia muda kesehariannya memang berjualan gorengan. Saat ini juga masih berjualan gorengan namun tidak setiap hari karena usianya sudah renta hanya berjualan seminggu sekali setiap kali ada pengajian.

“Sejak masih muda memang sudah berjualan gorengan, hanya saja sekarang jualannya seminggu sekali, ketika ada pengajian saja. Untuk pergi haji juga hasil tabungan dari jualan gorengan dan penjualan sawah karena tabungannya masih kurang,” ujar Suhendar saat ditemui di Asrama haji Cianjur, Senin (12/5/2025) malam.

Kasi Haji dan Umroh Kemenag Cianjur, Rian Fauzi, menuturkan bahwa pemerintah melalui Kementerian Agama telah menyiapkan skema khusus untuk jemaah lanjut usia. Di antaranya adalah program murur dan tanazul yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah haji lansia.

“Program murur memungkinkan jemaah lansia langsung bergerak dari Arafah ke Muzdalifah tanpa turun dari bus, lalu langsung ke Mina. Sementara tanazul adalah skema di mana jemaah lansia yang tinggal di hotel dekat Jamarat tidak perlu mabit di Mina, guna mengurangi kepadatan dan risiko,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *