BNN Cianjur Musnahkan Khat, Narkotika Golongan I ‘Sirih Arab’ yang Diburu WNA

Berita, Cianjur83 Dilihat
banner 468x60

detakpublik– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cianjur memusnahkan sejumlah barang bukti tanaman narkotika golongan I jenis khat (Catha edulis) atau yang populer disebut ‘sirih Arab’ pada Kamis (27/11/2025). Pemusnahan yang dilakukan di kantor BNN Cianjur ini menjadi peringatan serius atas masuknya jenis narkotika baru yang bukan endemik Indonesia ke wilayah perbatasan Jawa Barat.

Tanaman khat memiliki efek stimulan yang keras, disebut-sebut setara dengan sabu atau metamfetamin. Ironisnya, tanaman ini sering luput dari pengawasan masyarakat karena fisiknya yang menyerupai tanaman biasa.

banner 336x280

Penemuan di Perbatasan dan Target Pengguna WNA

Kepala BNN Kabupaten Cianjur, M. Affan, menjelaskan bahwa temuan tanaman khat ini berlokasi di wilayah perbatasan antara Kabupaten Cianjur dan Bogor, yang secara administrasi masuk dalam wilayah Cianjur.

“Tanaman ini ditemukan di daerah yang sulit dijangkau. Kami menekankan bahwa khat bukanlah tanaman asli Indonesia. Indikasi awal penyalahgunaannya lebih banyak menyasar warga negara asing, terutama dari kawasan Timur Tengah, yang menggunakannya sebagai stimulan,” ujar Affan usai kegiatan pemusnahan.

Affan menambahkan bahwa BNN akan segera melakukan penyelidikan lanjutan untuk mengungkap jaringan penanam dan peredaran yang lebih besar.

“Tentunya ada oknum yang sengaja menanam. Kami akan dalami apakah ini bagian dari sindikat atau penanaman tunggal, termasuk mencari tahu bagaimana tanaman ini bisa masuk dan tumbuh subur di wilayah kita,” tegasnya.

Bupati Cianjur: Peringatan Keras dan Seruan Kewaspadaan

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Cianjur, dr. H. Muhammad Wahyu Ferdian, memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja BNN dan seluruh aparat penegak hukum. Menurutnya, pemusnahan ini bukan hanya sekadar tindakan hukum, tetapi juga peringatan keras bagi publik.

“Atas nama Pemerintah Daerah, kami tegaskan bahwa Cianjur tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi narkoba, dalam bentuk apapun. Temuan khat ini adalah kasus yang harus menjadi perhatian serius,” kata Wahyu.

Wahyu mengakui bahwa bentuk fisik tanaman khat yang mirip tanaman awam menjadi tantangan tersendiri dalam pengawasan. Ia menekankan perlunya sosialisasi masif kepada masyarakat tentang bahaya tanaman ini.

“Faktanya, tanaman ini memiliki efek adiktif yang dapat memicu kecanduan, mengganggu kesehatan mental, dan secara drastis menurunkan produktivitas masyarakat,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi.

“Mari kita perkuat tekad bersama, bekerja keras menjaga Cianjur tetap aman, sehat, dan bermartabat, serta terbebas dari segala bentuk ancaman narkoba,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *