BPBD Cianjur Perkuat Sistem Peringatan Dini dan Edukasi Bencana untuk Tekan Risiko Korban Jiwa

Berita, Cianjur3 Dilihat
banner 468x60

detak publik.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur terus memperkuat strategi mitigasi bencana melalui optimalisasi sistem peringatan dini, peningkatan respons cepat saat bencana, dan perluasan edukasi kebencanaan di tingkat masyarakat. Upaya ini dilakukan guna menekan potensi jatuhnya korban jiwa akibat bencana alam yang kerap melanda wilayah tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Cianjur berada dalam zona merah bencana. Kabupaten Cianjur menjadi daerah dengan tingkat kerawanan tinggi kedua di Jawa Barat. Hal ini menuntut kewaspadaan maksimal dari seluruh lapisan masyarakat, dari wilayah utara hingga selatan Cianjur.

banner 336x280

“Cianjur memiliki riwayat panjang dalam menghadapi bencana alam. Gempa bumi besar yang terjadi beberapa tahun lalu menjadi pelajaran penting bahwa kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam mengurangi dampak bencana,” ujar Asep saat ditemui di kantornya, Selasa (15/7/2025).

Menurutnya, BPBD tidak hanya fokus pada penanganan pascabencana, tetapi juga mengedepankan upaya preventif melalui edukasi berkelanjutan. Sosialisasi intensif kini dilakukan ke berbagai wilayah rawan, termasuk desa-desa terpencil dan daerah perbukitan yang rentan terhadap longsor dan pergerakan tanah.

“Edukasi sejak dini penting agar masyarakat paham bagaimana bertindak sebelum, saat, dan sesudah bencana terjadi. Kami melibatkan sekolah, tokoh masyarakat, hingga komunitas lokal dalam pelatihan dan simulasi,” tambahnya.

Beberapa jenis bencana yang paling sering terjadi di Cianjur antara lain banjir, tanah longsor, pergerakan tanah dan gempa bumi. Untuk itu, BPBD juga memperkuat jaringan koordinasi dengan instansi terkait, termasuk TNI, Polri, dan relawan kebencanaan, dalam upaya meningkatkan respons tanggap darurat yang cepat dan efektif.

Asep menegaskan, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi faktor penentu dalam membangun ketahanan bencana di daerah yang rawan. Ia juga mengimbau agar warga mulai melengkapi diri dengan pengetahuan dasar kebencanaan dan memperhatikan informasi resmi dari BPBD, terutama saat cuaca ekstrem.

“Kami terus berupaya agar seluruh warga Cianjur tidak hanya menjadi korban, tapi menjadi bagian dari solusi dalam mengurangi risiko bencana,” tutupnya.(Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *