detak Publik. Id– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menyalurkan bantuan berupa obat-obatan dan alat kesehatan kepada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cianjur pada Senin (21/7). Kegiatan tersebut juga dibarengi dengan pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam menjamin hak kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk para narapidana.
Bupati Cianjur, Mohamad Wahyu Ferdian, menegaskan bahwa perhatian terhadap kesehatan warga binaan merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat tanpa terkecuali.
“Upaya menciptakan masyarakat yang sehat tidak boleh memandang status. Maka, kami hadir di Lapas Cianjur untuk memberikan pelayanan kesehatan, termasuk bantuan obat-obatan dan alat medis,” ujar Wahyu di lokasi kegiatan.
Dalam pemeriksaan tersebut, sejumlah keluhan umum ditemukan di kalangan warga binaan, seperti infeksi kulit akibat kutu, gangguan pernapasan ringan, rematik, kadar gula darah tinggi, dan infeksi jamur. Mereka yang mengalami keluhan langsung diberikan pengobatan sesuai diagnosis.
“Kesehatan berawal dari kebiasaan sehari-hari. Menjaga kebersihan diri, pola makan, dan tidak mengabaikan gejala awal adalah kunci pencegahan. Kalau merasa tidak enak badan, jangan ragu periksa ke klinik lapas,” sambungnya.
Bupati Wahyu juga menyoroti perlunya penanganan serius terhadap kasus Tuberkulosis (TBC) di lapas. Ia mengapresiasi kebijakan Lapas Cianjur yang telah menyediakan ruang isolasi khusus untuk penderita TBC, sebagai langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit menular ini.
“Penanganan TBC butuh ruang isolasi, kesabaran, dan pendampingan yang konsisten. Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Lapas yang sudah mengambil langkah ini dengan baik,” ungkap Wahyu.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Cianjur, Eris Ramdani, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dari Pemkab. Menurutnya, keterbatasan anggaran sering kali menjadi tantangan dalam upaya menjaga kesehatan warga binaan secara menyeluruh.
“Bantuan dari Pemkab sangat kami apresiasi. Kebutuhan obat-obatan dasar seperti untuk penyakit kulit dan gangguan pernapasan sangat mendesak. Ini akan sangat membantu kami,” kata Eris.
Ia juga mengingatkan bahwa lingkungan lapas adalah ruang bersama antara warga binaan dan petugas, sehingga risiko penyakit menular harus diantisipasi secara menyeluruh.
“Wabah tidak memilih korban. Petugas pun berisiko, jadi menjaga kesehatan semua orang di sini adalah prioritas. Dengan bantuan ini, kami bisa bekerja lebih aman dan nyaman,” tutupnya.(Red)