Butuh Bantuan, Jalan Penghubung Antar Desa Rusak Parah di Desa Situhiang Pagelaran

Berita, Cianjur218 Dilihat
banner 468x60

cianjur – Jalan penghubung antar kampung dan desa di wilayah Kampung Beber, Desa Situhiang, Kecamatan Pagelaran, mengalami kerusakan parah sejak Desember 2024. Hingga kini, jalan tersebut belum bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kepala Desa Situhiang, Arifin Hidayat, mengungkapkan bahwa jalan tanjakan Kampung Bebeuer yang menghubungkan Kampung Palatar RW 05 dan Kampung Beber RW 06, serta menjadi jalur penghubung antara Desa Situhiang dan Desa Buni Jaya, sudah rusak sejak akhir tahun lalu akibat longsor dan pergerakan tanah yang terjadi hampir setiap hari.

banner 336x280

“Permasalahan ini sudah berlangsung sejak awal Desember 2024 dan belum bisa ditangani secara maksimal. Bahkan, jalan ini sudah empat kali diperbaiki dan sempat dipindahkan lokasinya, namun tetap rusak kembali,” ujar Arifin,Saat dihubungi via telepon pada Minggu (8/6/25).

Pemerintah Desa Situhiang telah berupaya melakukan penanggulangan dengan menurunkan alat berat pada Januari 2025. Namun, upaya tersebut terhambat karena kondisi tanah yang labil dan membahayakan keselamatan operator alat berat. Hingga kini, alat berat belum dapat beroperasi kembali karena risiko longsor masih tinggi.

Meski demikian, masyarakat sekitar tak tinggal diam. “Setiap hari Jumat dan Sabtu, warga secara swadaya melakukan gotong royong menggunakan alat manual seperti cangkul, agar jalan setidaknya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua,” tambahnya.

Arifin juga menjelaskan bahwa jalan tersebut merupakan salah satu jalan dengan biaya pembangunan tertinggi di Desa Situhiang. Sejak sebelum masa jabatannya, jalan ini sudah melalui berbagai tahapan pembangunan, mulai dari pelebaran, pengecoran, hingga pengaspalan.

“Selama periode saya menjabat, sudah dilakukan dua kali pengecoran dari Dana Desa dan satu kali dari aspirasi. Total biaya pembangunan jalan ini sudah lebih dari satu miliar rupiah, belum termasuk swadaya masyarakat,” katanya.

Kerusakan jalan ini juga berdampak pada sektor pariwisata lokal. Objek wisata yang berada di sekitar jalur tersebut menjadi sepi karena akses yang sulit. Arifin menyebut bahwa pada masa kepemimpinan Bupati Irfan, perhatian terhadap jalan ini cukup besar karena lokasi wisata dan tempat tinggal pribadi sang bupati berada di sekitar wilayah itu.

Kini, dengan panjang jalan rusak sekitar 200 meter, Arifin berharap pemerintah daerah kembali turun tangan untuk membantu perbaikan jalan. “Kami sangat berharap ada bantuan dari Pemda. Jalan ini vital bagi mobilitas warga dan potensi wisata desa kami,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *