detak publik. Id– Pemerintah Kabupaten Cianjur mematok target operasional program Sekolah Rakyat inisiatif pendidikan berbasis asrama dari pemerintah pusat dapat dimulai pada tahun 2026. Target ini diselaraskan dengan rampungnya pembangunan sarana dan prasarana penunjang di dua lokasi utama.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, menyatakan koordinasi lintas sektor terus diintensifkan guna memastikan program pendidikan penuh waktu ini terealisasi sesuai jadwal.
“Kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial sebagai koordinator utama, serta pelaksana pembangunan, untuk memastikan seluruh fasilitas pendukung siap digunakan tahun depan,” kata Ruhli di Cianjur, Rabu (5/11/2025).
Ruhli menyebutkan, pembangunan Sekolah Rakyat saat ini sedang berlangsung di dua titik strategis, yakni Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Campaka, dengan Dinas PUTR dan Dinas Perkim Cianjur bertindak sebagai pelaksana teknis.
Disdikpora telah merampungkan pendataan calon peserta. Program ini dirancang untuk mengatasi masalah ketertinggalan pendidikan, sehingga peserta didik akan menjalani sistem belajar dan pembinaan selama 24 jam penuh di lingkungan asrama.
Ruhli menegaskan bahwa prioritas utama penerimaan siswa diberikan kepada Anak Tidak Sekolah (ATS), yang angkanya masih tinggi di Kabupaten Cianjur. Anak dari keluarga miskin yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Program Sekolah Rakyat ini digadang-gadang sebagai solusi konkret untuk menekan angka ATS. Selain pendidikan yang sepenuhnya gratis, peserta didik juga akan mendapatkan perlengkapan sekolah dan fasilitas tempat tinggal selama masa studi.
Pemkab Cianjur optimistis, dengan kehadiran Sekolah Rakyat pada 2026, akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu dapat diperluas, sehingga dapat memutus mata rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan yang terjamin dan terpadu.(Red)












