detak publik. Id— Bencana hidrometeorologi kembali melanda wilayah Cianjur Selatan, dengan Kecamatan Tanggeung dan Cidaun menjadi area terdampak paling parah. Luapan sungai akibat curah hujan ekstrem pada Selasa (11/11) telah memutus akses utama dan merendam lahan pertanian, melumpuhkan aktivitas sosial dan ekonomi ribuan penduduk.
Jembatan Merah Lenyap, Tiga Desa Terisolasi
Dampak terberat terjadi di Kecamatan Tanggeung, di mana Jembatan Gantung Merah yang terletak di Desa Pagermaneuh putus total setelah diterjang arus sungai yang meluap pada Selasa sore.
Jembatan ini merupakan satu-satunya akses penghubung bagi tiga desa Pagermaneuh, Karangtengah, dan Rawagede yang aktivitas warganya kini lumpuh total.
Kepala Desa Pagermaneuh, Doni, menjelaskan bahwa luapan air sungai yang sangat deras menyeret material jembatan hingga ke hilir. “Warga hanya bisa pasrah melihat jembatan lenyap ditelan banjir. Ini urat nadi kami. Ratusan siswa tidak bisa pergi ke sekolah, petani tidak bisa menjual hasil panen, pedagang terhenti,” ujar Doni, Rabu (12/11/2025).
Doni menambahkan bahwa terputusnya akses ini memaksa warga menempuh jalur alternatif darurat sejauh belasan kilometer. Kondisi jalur alternatif yang berupa jalan tanah licin dan berbahaya semakin memperparah isolasi.
“Kami hanya ingin anak-anak bisa sekolah lagi dan hasil panen bisa dijual,” kata Rahmat (52), seorang warga setempat, menyampaikan harapannya dengan wajah lelah menatap sungai yang kini mulai tenang.
Cidaun Diterjang Banjir, Ratusan Juta Rupiah Kerugian Material
Sementara itu, di Kecamatan Cidaun, luapan Sungai Cibuni di Desa Kertajasi mengakibatkan banjir yang merendam puluhan hektare sawah produktif dan beberapa rumah warga yang berada di bantaran sungai.
Meskipun laporan sementara menegaskan tidak ada korban jiwa, kerugian material yang ditimbulkan akibat kerusakan infrastruktur dan lahan pertanian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
BPBD Cianjur Turunkan Tim Darurat
Menanggapi bencana yang meluas, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Cianjur, Iwan Karyadi, memastikan tim reaksi cepat telah diterjunkan ke lokasi terdampak.
“Kami sudah menerjunkan tim untuk melakukan penanganan darurat, pendataan dampak bencana, dan pelaporan kepada Bapak Bupati,” tegas Iwan Karyadi.
Iwan menambahkan, BPBD akan berkoordinasi intensif dengan dinas terkait untuk penanganan prioritas, perbaikan Jembatan, upaya perbaikan jembatan yang putus segera diusahakan.
BPBD juga mengimbau masyarakat di wilayah selatan Cianjur untuk tetap waspada dan siaga mengingat curah hujan yang masih tinggi dan potensi banjir susulan.












