detak publik. Id– Ketua Rukun Warga (RW) Kampung Pasar, Desa Sindangkerta, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Usep Suhendar, menjadi korban pembacokan tragis saat mencoba melerai perselisihan antara kurir dan seorang pembeli terkait paket Cash on Delivery (COD). Peristiwa ini terjadi pada Rabu (17/9/2025) dan diduga dipicu oleh kesalahpahaman kecil yang berujung pada tindak kekerasan.
Kapolsek Pagelaran, IPTU Budi Rustandi, menjelaskan kronologi kejadian bermula saat istri pelaku menerima paket COD di teras rumah. Untuk dokumentasi pengiriman, kurir memotret paket tersebut. Namun, suami dari penerima paket, berinisial JTP (43), salah paham dan menduga kurir tersebut memotret istrinya.
“Awalnya kurir mengantarkan paket COD lalu memfoto sebagai dokumentasi. Tapi suami penerima paket emosi karena menyangka kurir memfoto istrinya. Terjadi cekcok, lalu Ketua RW mencoba melerai, tetapi malah jadi korban pembacokan,” terang IPTU Budi, Kamis (18/9/2025).
Kesalahpahaman itu dengan cepat memuncak. Pelaku JTP yang emosi lantas mengambil golok dari rumahnya. Namun entah mengapa yang diserang bukan kurir melainkan Usep. Akibat serangan tersebut, korban menderita luka bacok serius di bagian bahu dan tangan.
Usep Suhendar segera dilarikan ke RSUD Pagelaran untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, karena kondisi luka yang cukup parah, korban rencananya akan dirujuk ke rumah sakit di Bandung untuk penanganan lebih lanjut.
“Intinya ini salah paham antara pelaku dengan korban. Korban awalnya hanya ingin melerai keributan antara kurir dengan warganya,” jelas IPTU Budi.
Tak lama setelah kejadian, pelaku JTP berhasil diamankan oleh pihak kepolisian di lokasi kejadian. Menurut keterangan polisi, pelaku tidak melarikan diri dan diduga dalam kondisi syok. Untuk menghindari potensi keributan lanjutan, JTP langsung dibawa ke Polres Cianjur.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif pasti di balik tindakan penganiayaan ini. Namun, dugaan sementara mengarah pada kasus murni yang dipicu oleh salah paham sepele yang berakibat fatal.(Red)