Jumlah Korban Keracunan MBG di Cianjur Terus Bertambah, Setelah Puluhan Siswa MAN 1 Kini Giliran Siswa SMP 1 PGRI Masuk RS

Berita, Cianjur162 Dilihat
banner 468x60

CIANJUR – Korban makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa pelajar di Kabupaten Cianjur terus bertambah. Setelah malam sebelumya sebanyak 55 pelajar MAN 1 Cianjur dilarikan ke rumah sakit, kini giliran puluhan pelajar SMP PGRI 1 Cianjur yang dilarikan ke IGD RSUD karena mengalami gejala keracunan.

Sebanyak 23 orang pelajar SMP PGRI 1 sejak pagi hingga siang, terus berdatangan dirawat diruang IGD RSUD Sayang Cianjur. Hingga Selasa (22/4/2025), total korban keracunan MBG di Cianjur mencapai 78 orang.

banner 336x280

Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Cianjur, Rika Mustikawati, mengatakan siswa yang mengalami keracunan setelah mengkonsumsi MBG ada sekitar 23 siswa. Namun tidak semuanya serempak masuk rumah sakit tapi ada yang hari Senin dan hari Selasa.

“Siswa kami mengkonsumsi MBG hari Senin setelah jam istirahat. Namun mulai terasa gejala keracunan setelah pulang sekokah berada dirumah. Kemudian sebagian lagi ketika berada disekolah ada 15 orang yang dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur,” terang Rika kepada awak media, Selasa (22/4/2025).

Rika menambahkan, bahkan selain siswa ada tiga guru juga yang ikut menjadi korban keracunan MBG. Namun para guru tersebut, tidak dirawat ke rumah sakit karena kondisi tergolong ringan dan dapat ditangani secara mandiri di rumah.

“Iya ada tiga guru yang mengalami gejala keracunan karena ketiganya ikut makan MBG tapi kondisinya ringan, sehingga bisa ditangani secara mandiri di rumah,” tambahnya.

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudi, mengatakan dari 700 siswa lebih yang menyantap MBG hanya 55 siswa yang menjadi korban gejala keracunan MBG.

“Setelah kami data hingga hari ini, Selasa (22/4/2025), siswa.kami yang mengalami keracunan setelah mengkonsumsi MBG ada 55 orang siswa. Mereka sempat di rawat di RSUD Sayang Cianjur,” ungkapnya.

Namun menurut Rahman, pihak sekolah masih terus melakukan pemantauan kepada siswa. Pihaknya juga mengimbau kepada para orang tua siswa agar memberikan laporan kepada pihak sekolah apabila anaknya mengalami gejala keracunan dan langsung membawa ke rumah sakit.

“Dari hasil pendataan kami hingga saat ini jumlah siswa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 5 orang. Sebagian besarnya sudah diijinkan pulang,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *