Kinerja Penyaluran Beras SPHP Bulog Cianjur Melambat di Tengah Musim Panen

Berita36 Dilihat
banner 468x60

detak publik. Id- Kinerja penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog Cabang Cianjur mengalami perlambatan signifikan. Hingga awal September 2025, realisasi penyaluran baru mencapai 3% atau sekitar 600 ton dari total kuota yang ditargetkan sebesar 21 ribu ton.

Pimpinan Cabang Bulog Cianjur, Yanto Nurdiyanto, mengungkapkan rendahnya serapan ini disebabkan oleh faktor musiman, yakni masuknya periode panen raya di wilayah Cianjur dan sekitarnya. “Karena masih musim panen, pasokan beras medium di pasaran cukup melimpah dan harganya relatif stabil, bahkan di bawah harga eceran tertinggi (HET),” jelas Yanto kepada awak media, Senin (8/9/2025).

banner 336x280

Berdasarkan pantauan Bulog, harga rata-rata beras medium di Cianjur berada di kisaran Rp13.080 per kilogram, sementara HET yang ditetapkan pemerintah adalah Rp13.500 per kilogram. Kondisi ini membuat permintaan akan beras SPHP, yang memiliki fungsi intervensi pasar, menjadi rendah.

Peran Strategis SPHP di Tengah Fluktuasi Harga

Program SPHP merupakan instrumen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok beras medium di pasar. Yanto menambahkan, penyaluran beras SPHP juga bertujuan untuk mengantisipasi potensi kelangkaan pasokan di masa mendatang.

“Tugas kami adalah menjaga keseimbangan. Saat harga melonjak atau pasokan menipis, beras SPHP siap digelontorkan untuk menekan harga dan memastikan masyarakat tetap bisa mengakses beras dengan harga terjangkau,” ujarnya.

Penyaluran beras SPHP dilakukan melalui berbagai jalur, termasuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, dan Polri. Selain itu, beras SPHP juga didistribusikan melalui kios pengecer di pasar-pasar tradisional untuk memastikan ketersediaannya sampai ke tangan konsumen akhir.

Meskipun saat ini penyaluran masih rendah, Bulog Cabang Cianjur tetap siaga untuk mengintensifkan distribusi jika terjadi perubahan kondisi pasar, seperti lonjakan harga atau penurunan pasokan. Pola distribusi ini diharapkan dapat secara efektif memutus rantai pasok yang panjang dan menjaga harga beras tetap terjangkau bagi masyarakat. (DJ)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *