Cianjur – Paguyuban Motor Ojek Cianjur (PMOC), organisasi profesi pengemudi ojek terbesar di Kabupaten Cianjur dengan lebih dari 6.000 anggota yang tersebar di 25 kecamatan, termasuk wilayah pelosok, menggelar audiensi bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Cianjur pada Kamis (12/6/2025).
Dalam audiensi yang diikuti perwakilan dari tiap pangkalan ojek tersebut, PMOC dan BAZNAS membahas penjajakan kerja sama dalam program penghimpunan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS), yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota PMOC.
Ketua BAZNAS Kabupaten Cianjur, H. Tata, A.Pi., M.M., menyambut baik inisiatif tersebut dan mengapresiasi langkah PMOC dalam memberdayakan anggotanya melalui pendekatan sosial-keagamaan.
“Hasil pertemuan tadi, PMOC sepakat untuk menjajaki kerja sama penghimpunan zakat, infak, dan sedekah, yang nantinya akan didistribusikan kembali kepada anggota PMOC sendiri. Ini merupakan langkah awal yang positif,” ujar H. Tata usai audiensi di Aula BAZNAS Cianjur.
Pendiri sekaligus pembina PMOC, Aiptu Dr. Dede AS, S.Pd., M.M. Pub., M.H., menyampaikan bahwa meskipun masih dalam tahap penjajakan, kerja sama ini memiliki potensi besar untuk membantu pengemudi ojek pangkalan yang kini menghadapi tekanan ekonomi akibat penurunan jumlah penumpang di era digital.
> “BAZNAS memiliki sejumlah program yang sangat relevan, mulai dari bantuan kesehatan, pendidikan, hingga dukungan UMKM. Kami berharap, jika kerja sama ini terwujud, bisa memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan rekan-rekan kami,” jelasnya.
BAZNAS merespons cepat inisiatif tersebut dengan rencana membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) khusus di lingkungan PMOC, guna mempermudah dan mempercepat proses penghimpunan serta penyaluran ZIS secara lebih terorganisir.
> “Kami ingin memastikan tidak ada anak anggota PMOC yang putus sekolah. Lewat program ini, kami ingin meningkatkan martabat dan masa depan keluarga-keluarga mereka,” tambah Dr. Dede.
Ketua Umum PMOC, Elan Zaelani, turut menyampaikan bahwa mayoritas anggota PMOC terdampak oleh perubahan gaya hidup masyarakat, terutama dalam penggunaan transportasi dan layanan digital.
“Sebagai ojek pangkalan, kami makin jarang mendapat penumpang. Harapannya, jika kerja sama ini berjalan, program ZIS dari BAZNAS bisa membantu meringankan beban ekonomi anggota PMOC,” ungkapnya.
Audiensi ini menjadi langkah awal dari sinergi antara komunitas transportasi informal dan lembaga zakat, dalam rangka memperkuat solidaritas sosial dan memberdayakan ekonomi umat di tingkat akar rumput.(Red)