CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Salah satu langkah nyatanya adalah dengan meresmikan Gedung Cianjur Creative Center (GCCC) yang difungsikan sebagai Mall Pelayanan Publik (MPP) sekaligus pusat ekonomi kreatif (Ekraf), oleh Bupati Cianjur, M. Wahyu Ferdian, Selasa (27/5/2025).
Dengan konsep baru ini, gedung CCC akan menjadi pusat layanan terintegrasi yang menghadirkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan warga. Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kemudahan pelayanan langsung kepada masyarakat Cianjur yang lebih cepat, mudah, dan dekat bagi masyarakat.
“Pemanfaatan Gedung CCC menjadi Mall Pelayanan Publik merupakan bentuk komitmen Pemkab Cianjur untuk menghadirkan pelayanan yang prima dan efisien,” ujar Bupati Cianjur, M. Wahyu Ferdian kepada awak media usai meresmikan gedung MPP, Selasa (27/5/2025).
Wahyu mengatakan, lantai satu gedung akan difokuskan untuk operasional pusat Ekraf. Sementara lantai dua difungsikan sebagai mall pelayanan publik dan ruang pengembangan UMKM. Keberadaan MPP dan Ekraf ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dan memberikan kemudahan akses ke berbagai layanan.
“Pemanfaatan gedung CCC akan melibatkan dinas-dinas teknis, lembaga dan instansi terkait pelayanan masyarakat. guna memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan dekat kepada masyarakat Cianjur,” terang Wahyu.
Berbagai pelayanan publik yang tersedia di gedung MPP dan Ekraf diantaranya Disdukcapil melayani pembuatan dan pengurusan administrasi kependudukan seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), dan Akta Kelahiran.
PDAM menyediakan layanan pemasangan sambungan air bersih dan pembayaran tagihan bulanan.
Bapenda melayani pembayaran pajak daerah serta pengurusan perizinan iklan seperti Billboard, Banner, dan Spanduk.
Wahyu berharap kehadiran MPP dan Ekraf di jantung kota Cianjur ini menjadi simbol transformasi pelayanan publik yang modern, terintegrasi, dan berbasis kebutuhan masyarakat serta menjadi ruang kolaborasi kreatif bagi pelaku ekonomi kreatif di daerah.
“Dengan pendekatan ini, kami optimis mampu memperkuat sinergi antara sektor pelayanan dan ekonomi kreatif untuk mendorong pertumbuhan daerah yang lebih inklusif dan berdaya saing,” pungkas Wahyu.
