detak publik. Id– Dugaan kasus keracunan yang menimpa sejumlah siswa di Kabupaten Cianjur setelah mengonsumsi program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menuai keprihatinan dari berbagai pihak. Wakil Bupati Cianjur, Ramzy Geys Thebe, menegaskan bahwa tidak ada lagi toleransi untuk kendala teknis dalam proses penyaluran makanan.
Dalam pernyataanya, Ramzy Thebe secara tegas meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau pengelola dapur umum untuk meningkatkan standar operasional. “Sudah tidak bisa lagi ada alasan menyangkut teknis apa yang dikonsumsi anak-anak kita dan lain-lain,” tegasnya. Menurutnya, masalah teknis seperti kekurangan bahan baku atau peralatan tidak boleh lagi menjadi alasan yang menyebabkan insiden keracunan.
Beliau menekankan pentingnya ketelitian dalam setiap tahapan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengolahan dan distribusi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa makanan yang disalurkan aman dan benar-benar bergizi sesuai dengan tujuan program.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menyatakan kekhawatiran mendalam atas kejadian ini dan berharap insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. “Ini yang tidak diharapkan juga pemerintah pusat, provinsi, termasuk Pemerintah Kabupaten Cianjur,” kata Ramzy.
Menanggapi insiden tersebut, Pemkab Cianjur melalui Bupati Mohammad Wahyu disebut terus berkoordinasi secara intensif dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa program MBG dapat berjalan dengan baik dan aman, serta mencapai sasaran yang tepat tanpa mengorbankan kesehatan siswa. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan program.
Insiden dugaan keracunan ini menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan program MBG. Penegasan dari Wakil Bupati Cianjur ini diharapkan dapat mendorong perbaikan yang signifikan dalam sistem manajemen kualitas dan keamanan pangan.
“Dengan adanya pengawasan yang lebih ketat dan koordinasi yang solid antar instansi, diharapkan program Makanan Bergizi Gratis dapat terus berjalan, memberikan manfaat nyata bagi kesehatan anak-anak sekolah, dan terbebas dari risiko-risiko yang tidak diinginkan. (Red)