Warga Resah Lutung Hitam Berkeliaran di Permukiman Warga Cibeber, Evakuasi Belum Berhasil

Cianjur195 Dilihat

detak publik. Id– Warga Kampung Pasir Ruyuk, Desa Girimulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, digemparkan dengan kehadiran seekor lutung hitam liar yang berkeliaran di lingkungan permukiman sejak Selasa, 5 Agustus 2025. Hewan primata tersebut tak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga menimbulkan ancaman keselamatan karena bersikap agresif dan merusak properti.

Ketua RT 01 Kampung Pasir Ruyuk, Uus, mengungkapkan bahwa kemunculan lutung itu telah menimbulkan keresahan warga. Primata berbulu gelap itu dilaporkan sempat mengejar warga dan merusak genting sejumlah rumah. Aksi agresif lutung tersebut memicu kekhawatiran, terutama di kalangan anak-anak dan lansia.

“Lutung itu merusak atap rumah warga dan beberapa kali terlihat bersikap agresif. Kami sangat khawatir, terutama karena anak-anak banyak bermain di luar rumah,” ujar Uus saat ditemui, Rabu (6/8/2025).

Menanggapi situasi tersebut, pihak RT segera melaporkan kejadian kepada aparat desa. Laporan kemudian diteruskan ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur untuk penanganan lebih lanjut. Petugas Damkar pun telah turun ke lokasi guna melakukan pemantauan dan upaya evakuasi terhadap satwa liar tersebut.

“Saya sudah sampaikan ke pihak desa dan informasinya langsung ditindaklanjuti ke Damkar. Saat ini masih dalam penanganan,” tambah Uus.

Kehadiran lutung di permukiman warga ini ternyata bukan peristiwa baru. Menurut Uus, kasus serupa pernah terjadi beberapa kali, meski hingga kini belum diketahui dengan pasti dari mana asal hewan-hewan tersebut.

“Kami belum tahu apakah ini lutung peliharaan yang dilepas atau memang turun dari kawasan hutan di sekitar. Tapi ini bukan yang pertama,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Girimulya, Asep Kartiwa membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan warga dan meneruskan melaporkan ke Damkar UPTD Cibeber terkait gangguan satwa liar tersebut. Namun hingga kini, upaya penangkapan belum membuahkan hasil. Lutung tersebut masih berkeliaran dan menunjukkan perilaku yang cukup lincah, sehingga menyulitkan proses evakuasi.

“Kami sudah kirim tim ke lokasi. Hewannya cukup gesit, melompat dari atap ke atap, jadi penangkapannya membutuhkan strategi khusus dan alat bantu,” jelas Asep.

Pihak berwenang juga mengimbau warga untuk tidak melakukan tindakan yang dapat memprovokasi atau menyakiti hewan tersebut, mengingat lutung termasuk satwa yang dilindungi berdasarkan regulasi konservasi di Indonesia. Dinas terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pun telah dihubungi untuk memberikan bantuan teknis dalam proses evakuasi.

Hingga berita ini ditulis, lutung hitam masih belum tertangkap dan pemantauan di lokasi terus dilakukan oleh petugas gabungan. Warga diminta tetap waspada dan membatasi aktivitas luar rumah terutama pada pagi dan sore hari saat hewan tersebut kerap muncul.