Bulog Cianjur Targetkan Serap 60 Ribu Ton Jagung untuk Stabilisasi Harga Pakan Nasional

Cianjur121 Dilihat
banner 468x60

detak publik. Id– Perum Bulog Kantor Cabang Cianjur secara resmi ditugaskan untuk menyerap jagung pipil kering dalam skala besar. Penugasan ini merupakan bagian integral dari program Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang bertujuan ganda: menjaga stabilitas harga komoditas jagung di tingkat petani sekaligus menjamin ketersediaan pasokan pakan yang terjangkau bagi peternak kecil.

Kepala Bulog Cianjur, Yanto Nurdianto, mengungkapkan bahwa penyerapan jagung ini adalah tindak lanjut dari kebijakan nasional untuk memperkuat ketahanan pangan, khususnya di sektor pakan ternak.

banner 336x280

“Kami mendapatkan target penugasan penyerapan yang cukup signifikan, yakni sekitar 60.000 ton jagung untuk wilayah Cianjur. Angka ini berkontribusi pada target penyerapan nasional yang mencapai satu juta ton,” ujar Yanto, Rabu (8/10/2025).

Hingga awal Oktober, realisasi penyerapan jagung di Kabupaten Cianjur telah mencapai sekitar 70 ton. Meski angka ini masih tergolong kecil dibandingkan target, Yanto menegaskan bahwa ini menunjukkan komitmen awal Bulog dalam melaksanakan program prioritas pemerintah pusat.

Dalam pelaksanaannya, Bulog Cianjur menghadapi tantangan keterbatasan sumber daya manusia untuk memetakan potensi jagung yang tersebar luas. Untuk mengatasi hal ini, program CJP di Cianjur mengedepankan sinergi lintas sektor.

“Kami sangat terbantu oleh rekan-rekan dari Polres Cianjur. Dukungan aparat kepolisian sangat krusial di lapangan, terutama dalam pemetaan lokasi dan potensi panen jagung di wilayah kami,” jelas Yanto.

Jagung yang diserap Bulog tidak hanya berfungsi sebagai cadangan, tetapi juga akan dialokasikan langsung untuk mendukung pasokan pakan bagi peternak kecil. Penyaluran komoditas ini akan dilakukan melalui koperasi peternak yang ditunjuk secara resmi oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

“Penyaluran akan mengikuti kuota dan keputusan resmi dari Kementan. Tujuan utamanya adalah memastikan agar harga pakan tetap stabil, sehingga imbasnya harga daging ayam dan telur di pasaran dapat terkendali,” papar Yanto.

Ia menekankan bahwa peternak kecil wajib tergabung dalam koperasi peternak yang diklasifikasikan sebagai mikro, kecil, atau menengah dan harus terdaftar di dinas terkait untuk dapat memperoleh alokasi jagung dari program ini. Peternak diimbau berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan setempat mengenai mekanisme penyaluran.

Bulog Cianjur telah menetapkan harga pembelian untuk memberikan kepastian pasar bagi petani. Jagung pipil kering dengan kadar air (KA) 18–20 persen dibeli di kisaran Rp5.500 per kilogram. Sementara itu, jagung dengan KA optimal 14 persen dan kandungan aflatoksin maksimum 50 PPB dihargai sekitar Rp6.400 per kilogram.

Namun, Yanto mengakui adanya sejumlah kendala di lapangan. Salah satu tantangan utama adalah belum semua petani menanam jagung hibrida yang memiliki produktivitas tinggi, serta adanya persaingan harga yang ketat dengan pihak swasta.

“Perlu adanya edukasi dari dinas terkait agar petani beralih ke varietas jagung yang lebih produktif. Selain itu, diperlukan insentif dan kepastian harga yang lebih kuat dari pemerintah untuk bersaing dengan harga pasar swasta,” katanya.

Secara keseluruhan, Yanto menegaskan bahwa tugas Bulog di daerah adalah memaksimalkan penyerapan guna memastikan program stabilisasi pangan nasional, khususnya di sektor jagung, dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh petani dan peternak di Cianjur.(Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *