DLH Cianjur Targetkan 50% Sampah Rumah Tangga Sudah Diolah Sebelum Dibuang ke TPAS

Cianjur45 Dilihat
banner 468x60

detakpublik.id– Volume sampah harian di Kabupaten Cianjur yang mencapai 450 ton menjadi alarm serius bagi keberlanjutan lingkungan daerah. Menyikapi kondisi ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur meluncurkan strategi ambisius menargetkan 50% sampah rumah tangga sudah terolah langsung dari sumbernya pada tahun 2025. Langkah ini ditempuh untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Mekarsari yang kian kritis.

Kepala DLH Kabupaten Cianjur, Komarudin, menegaskan bahwa penanganan masalah sampah tidak lagi cukup dengan mengandalkan sistem angkut buang ke TPAS.

banner 336x280

“Pengolahan sampah langsung dari setiap rumah tangga adalah kunci utama untuk menekan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun TPAS,” ujar Komarudin pada senin 20/10/2025

Untuk merealisasikan target 50% pengolahan mandiri, DLH Cianjur menggencarkan program sosialisasi dan edukasi secara intensif. Program ini berfokus pada pemilahan sampah dari rumah, dengan sasaran utama enam kelurahan di wilayah Cianjur kota yang diketahui memiliki kontribusi sampah rumah tangga tertinggi.

“Hingga akhir tahun ini, kami fokus mengedukasi masyarakat agar hanya residu atau sampah yang benar-benar tidak dapat diolah yang dibuang ke TPS dan TPAS,” jelas Komarudin.

Edukasi yang diberikan tidak hanya mencakup pemilahan organik dan anorganik, tetapi juga pengolahan sampah organik secara mandiri di lingkungan tempat tinggal. Hal ini diharapkan mampu mengubah budaya masyarakat, sehingga sampah organik yang mendominasi volume dapat dimanfaatkan langsung.

Sementara untuk sampah non organik yang memiliki nilai ekonomi, DLH mendorong pengumpulan dan penjualan melalui Bank Sampah. Skema Bank Sampah ini tengah digalakkan pembentukannya di tingkat RT/RW di wilayah kota, timur, dan utara Cianjur.

Pengembangan sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas ini merupakan bagian integral dari visi jangka panjang DLH. Komarudin optimis bahwa perubahan perilaku masyarakat melalui edukasi dan program mandiri akan berujung pada penyelesaian masalah sampah secara tuntas.

“Kami menargetkan permasalahan sampah dapat teratasi 100 persen pada tahun 2029. Hal ini hanya bisa dicapai setelah masyarakat secara sadar dan konsisten melakukan pemilahan sampah dari rumah sebelum dibuang,” tutup Komarudin, menekankan bahwa permasalahan sampah adalah tanggung jawab kolektif yang harus diselesaikan mulai dari unit terkecil, yaitu rumah tangga.(Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *