Gelombang Diprediksi Masih Tinggi, Nelayan Dihimbau Tidak Melaut,BPBD Siagakan Puluhan Personil

Berita, Cianjur117 Dilihat
banner 468x60

detak publik. Id– Gelombang tinggi yang menerjang pesisir pantai selatan Cianjur, diprediksi masih akan berlanjut akibat cuaca ekstrem. Bencana ini telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan aktivitas nelayan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur telah menyiagakan puluhan personel, termasuk petugas dan relawan, untuk mengantisipasi potensi bencana akibat gelombang tinggi. Mereka akan ditempatkan di sepanjang garis pantai selatan Cianjur untuk melakukan pengawasan dan pemantauan intensif.

banner 336x280

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menjelaskan bahwa personel dan relawan tersebut akan dibantu oleh aparat keamanan setempat untuk melakukan patroli gabungan. Patroli ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan laut dan memastikan keselamatan masyarakat, terutama para nelayan dan wisatawan. “Kami meminta warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Asep saat dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu (13/8/2023).

Data BPBD Cianjur menunjukkan bahwa dalam sepekan terakhir, gelombang tinggi telah menyebabkan kerugian signifikan. Puluhan perahu nelayan dikabarkan tenggelam dan empat di antaranya hilang tersapu gelombang. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan nelayan yang menggantungkan hidupnya dari laut.

Selain itu, dampak gelombang tinggi juga merusak fasilitas di daratan. Di Pantai Apra, Sindangbarang, gelombang setinggi tiga meter menghantam hingga ke daratan, merusak sejumlah warung dan hutan cemara di sekitar pantai.

Asep menambahkan bahwa gelombang tinggi tersebut tidak menyebabkan abrasi atau banjir rob, namun ketinggiannya cukup untuk merusak fasilitas di daratan.

BPBD Cianjur mengimbau para nelayan di kawasan pesisir pantai selatan untuk tidak melaut sampai kondisi cuaca kembali normal. “Petugas di lapangan akan terus memantau situasi dan akan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat,” tambah Asep.

Meskipun tidak ada penutupan tempat wisata, wisatawan juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Pengelola tempat wisata diimbau untuk menyampaikan larangan berenang dan mendekati bibir pantai. “Gelombang tinggi dapat terjadi kapan saja, jadi sangat berbahaya untuk berada di dekat bibir pantai,” tutur Asep.

“Petugas gabungan akan disebar di titik-titik rawan untuk mengawasi wisatawan dan memastikan mereka mematuhi imbauan yang telah diberikan,” pungkas Asep.(DJ)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *