Harga Telur dan Daging Ayam di Pasar Muka Cianjur Merangkak Naik Jelang Ramadan 1446 Hijriah

Berita, Cianjur905 Dilihat
banner 468x60

CIANJUR – Seminggu jelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Muka, Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, mengalami kenaikan yang signifikan. Kenaikan harga yang mulai terasa dalam beberapa hari terakhir ini terutama terjadi pada telur dan daging ayam.

Sejumlah pedagang di pasar tradisional tersebut mengungkapkan bahwa harga telur dan daging ayam terus merangkak naik seiring dengan meningkatnya permintaan menjelang puasa.

banner 336x280

“Dalam beberapa hari terakhir, harga telur sudah naik Rp 3.000 per kilogram yang sebelumnya Rp 27.000 per kilogram. Sedangkan harga telur puyuh naik dari Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 38.000 per kilogram,” ujar Asep Saepudin (46) saat ditemui di pasar Muka, Senin (24/2/2025).

Kenaikan harga bahan pokok ini menurut para pedagang, disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah peningkatan permintaan yang tinggi menjelang Ramadhan. Selain itu, faktor distribusi dan biaya produksi juga turut mempengaruhi harga jual di pasar.

Sementara itu, harga telur ayam kampung dan telur bebek masih stabil di harga Rp 3.000 per butir. Meskipun terjadi kenaikan harga, Asep menyebutkan bahwa tingkat penjualan belum mengalami penurunan.

“Kalau penjualan Alhamdulillah tidak turun, stabilah. Dalam sehari, kita masih bisa menjual telur ayam hingga 30 kilogram, sedangkan telur puyuh sekitar 20 kilogram per hari. Belum ada penurunan penjualan menjelang Ramadan 2025 ini,” katanya.

Kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam. Jajang Asikin (51) salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Muka, mengatakan harga daging ayam mulai merangkak naik sejak tiga hari lalu.

“Iya naiknya dari tiga hari lalu, semula harga daging ayam masih Rp 35.000 per kilogram. Sekarang sudah naik menjadi Rp 37.000 per kilogram,” ujarnya.

Jajang memprediksi harga daging ayam akan terus meningkat hingga mencapai Rp 40.000 per kilogram pada H-1 Ramadan 1446 H. Meski harga naik, Jajang menyebutkan bahwa penjualan justru ikut meningkat sekitar 20 persen.

“Biasanya, sehari sebelum Ramadhan harga daging ayam akan melonjak naik hingga Rp 40.000 per kilogram. Namun, permintaan juga ikut naik, sehingga penjualan tetap stabil bahkan meningkat,” pungkasnya.

Dengan kenaikan harga tersebut, banyak warga yang mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok yang dianggap cukup membebani.

“Biasanya kami membeli telur dan ayam untuk kebutuhan sahur dan buka puasa, tapi sekarang harganya jadi lebih mahal. Kami berharap harga bisa stabil agar tidak terlalu memberatkan,” ujar salah seorang pembeli, Eka (45), yang tengah berbelanja di Pasar Muka.

Pemerintah setempat diharapkan dapat memantau dan mengendalikan harga bahan pokok agar tetap terjangkau bagi masyarakat, khususnya menjelang bulan Ramadan, yang merupakan bulan penuh berkah bagi umat Islam.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *