Pasca Bencana Pergeseran Tanah Warga Desa Waringinsari Kesulitan Air Bersih

Berita, Cianjur309 Dilihat
banner 468x60

CIANJUR – Hampir empat bulan pasca bencana alam pergerseran tanah sejumlah titik saluran air yang rusak di Desa Waringinsari , Kecamatan Takokak, masih belum juga ada perbaikan dari pemerintah. Akibatnya, warga yang menggantungkan hidup dari bertani mengeluh susahnya air.

Berdasarkan pantauan detakpublik.id, sejumlah titik aliran air yang rusak akibat bencana alam pergerakan tanah diantaranya saluran Irigasi Leuwi Rakit, Leuwi Badak, dan Saluran Air Cilebakgede.

banner 336x280

Ketiga titik saluran air tersebut saat ini kondisinya masih tidak layak, sebab hanya diperbaiki secara gotong royong oleh warga setempat. Bahkan, warga desa sudah memiliki jadwal gotong royong bergiliran untuk memperbaiki sejumlah titik saluran air.

Namun, meskipun terus dilakukan dengan cara bergotongroyong oleh warga, namun hasilnya tidak maksimal, ditambah hujan deras yang hingga saat ini terus mengguyur wilayah tersebut menjadikan saluran air tersebut kembali longsor.

Warga berharap agar secepatnya ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki saluran air tersebut. Sebab, memperbaiki sejumlah titik saluran air tersebut harus menggunakan alat berat untuk mempercepat dan memperlancar perbaikan.

Seperti yang diutarakan Asep Mustopa (28), warga Waringinsari, dia berharap agar secepatnya ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki saluran air. Sebab, menurutnya warga di sana menggantungkan hidup dari hasil pertanian.

“Kalau gotong royong terus dilakukan, tapi kalau hanya mengandalkan tenaga manusia, hasilnya masih seperti itu. Kami, warga berharap kepada pemerintah terkait, agar secepatnya membantu memperbaiki saluran air,” kata dia kepada detakpublik.id, saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Kamis 13 Maret
2025

Sementara itu, Kepala Desa Waringinsari, Nadir Muharam Abdurahman, membenarkan bahwa tiga titik saluran air di Desa Waringinsari, pasca pergerakan tanah belum bantuan perbaikan dari pemerintah. Bahkan, pengerjaan perbaikan hanya dilakukan secara gotong royong oleh warga.

“Memang benar ada tiga titik saluran air yang rusak akibat pergerakan tanah. Hingga saat ini sudah hampir empat bulan lamanya, belum ada perbaikan yang maksimal karena belum ada bantuan dari pemerintah,” tutur Nadir.

Menurut Nadir, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya seperti pengajuan kepada pemerintah terkait. Namun, hingga saat ini belum juga ada relasi.

“Untuk pengajuan sudah kami lakukan dengan membuat proposal ke dinas terkait, tapi belum ada hasil. Mudah-mudahan saja secepatnya pemerintah merespon, karena air ini sangat dibutuhkan oleh warga desa,” ujarnya.

Caption foto – Salah satu saluran air di Desa Waringinsari yang rusak akibat bencana alam pergerskan tanah sedang diperbaiki oleh warga secara gotong royong.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *