Stok Beras Cianjur Aman di Tengah Serangan Hama, Bulog Pastikan Distribusi Tak Terganggu

Berita, Cianjur548 Dilihat

detak publik. Id– Serangan hama wereng cokelat yang melanda sejumlah areal persawahan di Kabupaten Cianjur dalam beberapa waktu terakhir sempat memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap produksi beras lokal. Namun demikian, Perum Bulog Cabang Cianjur memastikan bahwa ketersediaan stok beras di wilayah tersebut tetap dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Cabang Bulog Cianjur, Yanto Nurdiyanto, menyatakan bahwa saat ini pihaknya mengelola stok beras mencapai hampir 22 ribu ton di gudang. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk menjamin ketahanan pasokan beras, setidaknya dalam jangka menengah.

“Stok beras kami saat ini mencapai 22 ribu ton. Insya Allah cukup untuk kebutuhan masyarakat Cianjur dalam beberapa bulan ke depan,” kata Yanto kepada awak, Senin (28/7/2025).

Menurut Yanto, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) jenis wereng cokelat memang sempat memengaruhi hasil panen di sejumlah wilayah sentra produksi. Namun, dampak serangan tersebut tidak signifikan terhadap kegiatan pengadaan gabah oleh Bulog.

“Serangan hama memang membuat hasil panen petani berkurang, tapi tidak memengaruhi proses pembelian kami. Kami tetap melakukan penyerapan gabah seperti biasa,” ujarnya.

Ia menambahkan, penurunan hasil panen lebih dirasakan langsung oleh para petani. Dalam kasus tertentu, produksi gabah petani yang semula mencapai 7 ton per hektare bisa turun menjadi 4–5 ton akibat hama tersebut. Fenomena ini disebutnya bukan hal baru, karena serangan serupa lazim terjadi pada musim tanam tertentu setiap tahunnya.

Meski demikian, Bulog terus mendorong para petani untuk meningkatkan produktivitas, termasuk melalui edukasi dan pengenalan teknologi pertanian modern. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kondisi geografis Kabupaten Cianjur yang sebagian besar merupakan wilayah perbukitan, sehingga menyulitkan penggunaan alat mesin pertanian secara luas.

“Kami menyarankan petani mulai beralih ke pertanian pascapanen modern. Tapi memang, kontur wilayah yang berbukit menyulitkan implementasi mesin secara merata,” jelasnya.

Yanto juga menyoroti pentingnya menjaga kualitas beras Cianjur yang selama ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Menurutnya, stok yang tersimpan di gudang Bulog saat ini seluruhnya merupakan beras lokal asli Cianjur, dan keberadaan stok yang melimpah ini juga menjadi langkah strategis untuk menekan praktik penimbunan oleh spekulan.

“Kalau stok melimpah, spekulan akan berpikir dua kali untuk menimbun. Ini bagian dari upaya kami menjaga stabilitas harga dan distribusi,” pungkasnya.

Dengan stok yang terjaga dan sinergi yang terus dibangun antara Bulog, pemerintah daerah, dan petani, ketersediaan beras di Cianjur dipastikan tetap aman meski menghadapi ancaman musiman seperti serangan hama.(Red)