Duel Antar Pelajar di Cianjur Tewaskan Satu Siswa: Polisi Selidiki Dugaan Keterlibatan Kakak Kelas

Berita, Peristiwa32 Dilihat

detak publik. Id— Aksi duel antar pelajar di atas Jembatan Parigi, Desa Sindangsari, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berujung tragis. Seorang siswa meninggal dunia setelah terjatuh dari ketinggian sekitar 20 meter ke dasar Sungai Cisokan yang sedang mengering. Insiden ini terjadi pada Jumat malam, 18 Juli 2025, dan baru mencuat ke publik setelah rekaman videonya viral di media sosial.

Korban diketahui berinisial MZS (Muhamad Ziad Seputra), pelajar dari salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di wilayah tersebut. Ia sempat mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas usai kejadian, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin malam (21/7/2025). Jenazah korban dimakamkan di kampung halamannya, Kampung Cibungbulang, Desa Pusakasari, Kecamatan Leles, pada Selasa (22/7/2025).

Menurut keterangan sejumlah saksi mata, aksi duel tersebut diduga merupakan bagian dari praktik “sparing partner” yang melibatkan delapan pasangan siswa dari dua sekolah berbeda, yakni MTs dan SMP. Ironisnya, kegiatan ini diduga difasilitasi oleh oknum kakak kelas yang berperan sebagai wasit dalam perkelahian satu lawan satu itu.

“Memang beberapa kali kami lihat anak-anak berkelahi di atas jembatan, tapi baru kali ini sampai ada yang meninggal. Saat salah satu pasangan bertarung, mereka kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dasar sungai yang berbatu,” ujar Darwan, warga setempat yang menyaksikan kejadian itu.

Kepolisian Resor Cianjur membenarkan adanya peristiwa tersebut dan tengah melakukan penyelidikan mendalam. Kapolsek Leles, Iptu Suryana, mengatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk warga, guru, dan pelajar yang diduga terlibat.

“Kasus ini kami tangani serius. Kami selidiki apakah ada unsur perencanaan atau paksaan dalam duel tersebut. Termasuk dugaan keterlibatan kakak kelas yang memicu atau memfasilitasi duel,” tegas Iptu Suryana.

Pemerintah Kabupaten Cianjur, melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), telah diminta untuk segera turun tangan, melakukan evaluasi terhadap kebijakan pengawasan siswa, serta memberikan pendampingan psikologis kepada para saksi dan keluarga korban.

Kematian seorang pelajar akibat duel ini menjadi pengingat keras bahwa kekerasan antar pelajar bukan sekadar insiden sepele. Ini adalah krisis yang membutuhkan respon lintas sektor dan komitmen nyata untuk mencegah agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.(Red)